Wednesday, 28 October 2015

Asbabun Nuzul (Sebab turunya) Quran Surah Yaasin.

بسم الله الرّحمن الرّحيم
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang


Abu Na'im  di dalam kitab Ad Dalail-nya telah mengetengahkan sebuah hadits yang bersumberkan dari sahabat Ibnu Abbas r.a. yang telah menceritakan, bahwa Rasulullah saw. membaca surat As Sajdah, lalu beliau mengeraskan bacaannya, sehingga hal ini membuat segolongan orang-orang Quraisy merasa terganggu karenanya. Lalu mereka bangkit hendak memukuli Rasul saw., akan tetapi tiba-tiba tangan mereka menjadi kaku menempel pada leher-leher mereka, dan tiba-tiba mereka tidak dapat melihat sama sekali. 
Kemudian mereka mendatangi Nabi saw. seraya meminta kepadanya : “kami minta pertolongan kepadamu demi Allah dan demi hubungan silaturrahmi kita, hai Muhammad”. 
Maka Rasul saw. mendoakan mereka sehingga keadaan mereka normal kembali. Lalu turunlah firman-Nya :
Yaa Siin. Demi Alquran yang penuh hikmah. (Q.S. Yasin 36 : 1-2)
               
Sampai dengan firman-Nya :
Ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman . (Q.S. Yasin 36 : 10)
                
Selanjutnya sahabat Ibnu Abbas menceritakan, bahwa ternyata tidak ada seorangpun dari mereka itu yang mau beriman.

Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Ikrimah yang telah menceritakan, bahwa Abu Jahal telah mengatakan : 
“Sungguh jika aku melihat Muhammad, aku akan hajar dia dan aku akan melakukan demikian dan demikian”. 

Lalu Allah menurunkan firman-Nya :
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka (Q.S. Yasin 36 :8)

Sampai pada firman-Nya :
Sehingga mereka tidak dapat melihat. (Q.S. Yasin 36 : 9)

Orang-orang mengatakan kepadanya, “inilah Muhammad”. 

Akan tetapi Abu Jahal berkata : “Mana dia ? mana dia ?” sedangkan ia tidak dapat melihat.

Imam Turmudzi telah mengetengahkan sebuah hadits yang dinilainya sebagai hadits hasan, sedangkan Imam Hakim menilainya sebagai hadits sahih, keduanya meriwayatkan hadits ini melalui sahabat Abu Sa’id Al Khudri r.a. yang telah menceritakan, bahwa orang-orang Bani Salamah tinggal di salah satu sudut kota Madinah. Lalu mereka bermaksud untuk pindah ke tempat yang dekat dengan Masjid, maka turunlah ayat ini, yaitu firman-Nya :
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-oran mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. (Q.S. Yasin 36 :12)

Kemudian Nabi saw. bersabda : “sesungguhnya jejak-jejak kalian (dari rumah kalian ke Masjid untuk menunaikan salat) ditulis (pahalanya) oleh Allah, maka janganlah kalian pindah”.

Imam Thabrani telah mengetengahkan pula hadits yang serupa bersumberkan dari sahabat Ibnu Abbas r.a.
Imam Hakim telah mengetengahkan sebuah hadits yang dinilainya sebagai hadits sahih asalnya dari Ibnu Abbas r.a. yang telah menceritakan, bahwa Al Ashi Ibnu Wail datang kepada Rasul saw. dengan membawa tulang yang telah rapuh, lalu sesampainya di hadapan Rasulullah saw. ia meremas-remas tulang itu hingga hancur, seraya berkata, “Hai Muhammad, apakah tulang yang telah hancur ini akan dihidupka lagi kelak ?”

Rasulullah saw. menjawab : “Ya, Allah pasti akan menghidupkannya kembali, kemudian Dia akan mematikanmu dan menghidupkanmu kembali, selanjutnya Dia akan memasukkanmu ke dalam neraka Jahannam”. 

Kemudian turunlah ayat ini :
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air mani . . . (Q.S. Yasin 36 : 77)

Sampai akhir surat ini.

Ibnu Abi Hatim telah mengetengahkan pula hadits ini melalui jalur yang bersal dari Mujahid, Ikrimah, Urwah Ibnuz Zubair dan As Saddi. Di dalam haditsnya ini mereka menyebutkan, bahwa orang yang membawa tulang tersebut adalah Ubay Ibnu Khalaf.

_______________________


Sumber :
Tafsir Jalalain Terjemah

No comments:

Post a Comment